selamat datang

visitor

Selasa, 23 November 2010

pelayanan bagi tuhan

Pekerjaan Pelayanan adalah suatu pekerjaan yang mulia karena melalui pelayanan, Tuhan memakai orang-orang-Nya untuk menjadi berkat bagi jiwa-jiwa yang haus dan lapar akan Tuhan, terlebih lagi menjadi berkat bagi jiwa-jiwa yang belum mengenal Tuhan. Melalui pelayanan banyak jiwa-jiwa yang dimenangkan bagi Tuhan dan hal itu tentunya menjadi kekalahan dalam rencana Iblis. Oleh sebab itu Iblis tidak tinggal diam, ia akan berusaha keras untuk menjatuhkan setiap pelayan Tuhan sehingga rencana penyelamatan gagal berantakan. Bahkan Iblis berusaha memakai pelayan Tuhan untuk menjadi batu sandungan bagi jiwa lainnya agar pekerjaan Tuhan benar-benar berantakan. Pelayanan yang pada mulanya bertujuan menjadi berkat menjadi sebaliknya membawa jiwa-jiwa ketangan Iblis karena tersandung oleh pelayan yang di pakai Iblis tersebut. Oleh sebab itu bagi setiap pelayan Tuhan, mari kita berhati-hati jangan sampai kita di pakai oleh Iblis untuk mewujutkan rencananya membawa kehancuran bagi gereja Tuhan dimana sebelum terjun kedalam pelayanan, mari persiapkan diri secara matang khususnya kerohanian kita.

Saudaraku, Yesus sebelum memulai pelayanan-Nya, ia mempersiapkan diri dengan matang. Sebelum terjun ke ladang Tuhan Ia terlebih dahulu dibabtis. Itu dapat kita lihat pada ayat dibawah:

Markus 1:9-10 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya.

Babtis adalah lambang dan tanda serta komitmen jikalau seseorang itu bertobat. Itu kita lihat pada ayat dibawah:

Matius 3:11a Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, ….

Jadi, setiap orang yang bertobat dan hidup baru, harus dibabtis. Namun satu hal yang kita jangan lupa yaitu, Yesus dibabtis bukan karena Ia berdosa tetapi Yesus ingin memberi teladan bahwa ketika kita masuk dalam kehidupan baru dan melayani Tuhan maka kita harus dibabtis.

Melalui proses babtisan-Nya, Yesus memberi teladan bagi kita bahwa sebelum kita melayani Tuhan maka kita harus bertobat terlebih dahulu. Kita harus meninggalkan dan menguburkan segala dosa-dosa manusia lama kita dan hidup dalam manusia baru dan dalam persekutuan dengan Tuhan. Jangan kita melayani ketika hidup dalam lumpur dosa karena kita nantinya bukan di pakai oleh Tuhan melainkan di pakai oleh Iblis yaitu menjadi batu sandungan bagi umat Tuhan lainnya.

Saya pernah mengalami ini, dahulu saya sangat jarang ke gereja bahkan dalam satu tahun bisa dihitung dengan jari. Mengapa demikian? Itu karena saya tersandung oleh seorang pengerja gereja yang menurut saya tidak lebih baik dari saya. Hari minggu dia bertugas memimpin pujian bahkan sekali-kali berkotbah namun hari-hari biasa ia bergabung dengan orang-orang dunia duduk-duduk di warung sambil minum-minuman keras. Bukan hanya saya saja yang merasakan demikian, jemaat lain juga merasakan hal yang sama. Akibatnya tidak ada pertumbuhan rohani pada jemaat, yang bertumbuh adalah sungut-sungut dan penghakiman.

Oleh sebab itu agar kita tidak menjadi batu sandungan maka sebelum melayani kita harus terlebih dahulu membereskan diri kita. Apakah kita sudah bersih atau masih ada dosa yang mencemari kita? Jikalau masih ada maka mari bersihkan diri terlebih dahulu.

Saudaraku, ketika Yesus selesai dibabtis Roh Kudus yang berupa burung merpati turun dan hinggap diatas-Nya. Itu dapat kita lihat pada ayat dibawah:

Matius 3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

Ini artinya, ketika kita bertobat dan hidup dalam manusia baru maka Roh Kudus berdiam didalam hati kita. Mengapa demikian? Karena ketika kita masih hidup dalam gelimang noda dosa, Roh Kudus tidak mau tinggal dalam hidup kita. Roh Kudus di gambarkan seperti burung merpati. Burung merpati adalah sejenis burung yang lembut dan sangat peka. Merpati tidak akan mau tinggal dalam tempat yang tidak nyaman baginya. Roh Kudus juga demikian, Ia tidak akan tinggal pada tempat yang membuat-Nya tidak nyaman dan penuh dengan kotoran.

Nah, ketika kita dipenuhi oleh Roh Kudus, maka kita akan mempunyai kekuatan untuk melayani dan mempunyai kekuatan untuk melawan daya tarik dunia ini yang hari demi hari semakin kuat menarik anak-anak Tuhan untuk hidup di dalamnya.

Saudaraku, kita tidak bisa melayani dengan kekuatan sendiri. Jika kita mencoba tetap bertahan dan melayani dengan kekuatan sendiri maka kita tidak akan pernah mambawa berkat tetapi kita akan membawa kutuk dalam pelayanan kita. Itu kita temukan pada ayat dibawah:

Yeremia 17:5 Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!

Orang yang melayani namun belum meninggalkan manusia lamanya adalah orang yang melayani dengan kekuatannya sendiri. Dan jika hal ini terus dipertahankan maka pelayanannya tidak akan membawa berkat bagi gereja Tuhan melainkan membawa kutuk. Karena pelayanannya bukan di pimpin oleh Roh Kudus melainkan di pimpin oleh roh kesombongan, roh perpecahan, roh perzinahan dan roh-roh lainnya yang membawa kekacauan bagi umat Tuhan.

Saudaraku, hal ini pernah terjadi pada umat Israel di bawah kepemimpinan Musa. Korah membujuk Datan dan Abiran serta para pemimpin suku untuk memberontak terhadap Musa. Hal itu kita temukan pada ayat dibawah:

Bilangan 16:1-3 Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, beserta Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, ketiganya orang Ruben, mengajak orang-orang untuk memberontak melawan Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh rapat, semuanya orang-orang yang kenamaan. Maka mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada keduanya: “Sekarang cukuplah itu! Segenap umat itu adalah orang-orang kudus, dan TUHAN ada di tengah-tengah mereka. Mengapakah kamu meninggi-ninggikan diri di atas jemaah TUHAN?”

Pada Bilangan 16: 1 kita melihat bahwa Korah adalah berasal dari suku lewi yaitu suku yang di khususkan melayani Tuhan. Artinya, Korah adalah seorang pelayan dalam rumah Tuhan. Namun dalam pelayanannya, Korah bukan dipimpin oleh Roh Kudus melainkan di pimpin oleh roh kesombongan yang merasa diri sama sucinya bahkan mungkin merasa lebih suci dari Musa. Korah dengan roh kesombongannya berhasil membujuk kira-kira 250 orang untuk ikut dalam pemberontakannya yang pada akhirnya tidak membawa berkat melainkan membawa kutuk bagi mereka karena mereka semua binasa dalam perut bumi yang mengubur mereka hidup-hidup.

Saudaraku, roh kesombongan membuat kita tidak bisa menerima kelebihan orang lain, dan roh kesombongan membuat kita merasa diri lebih suci dan lebih baik dari orang lain. Oleh sebab itu, mari kita berhati-hati dalam melayani, sebelum melayani mari kita pastikan bahwa kita telah meninggalkan segala manusia lama dan hidup dipimpin oleh Roh Kudus agar pelayanan kita menjadi berkat bagi gereja Tuhan, bukan seperti Korah yang membawa kutuk dimana akhirnya dia dan orang-orang yang terpengaruh oleh ajakan pemberontakannya mengalami kebinasaan dengan cara yang mengenaskan yaitu terkubur hidup-hidup dalam perut bumi. Tuhan Yesus memberkati. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar